Minggu, 28 April 2013

PENGANTAR ILMU SOSIAL DAN BUDAYA DASAR (ISBD)


HAKIKAT DAN RUANG LINGKUP ISBD

1.  Hakikat ISD IBD
Secara garis besar ilmu dan pengetahuan dikelompokkan menjadi tiga macam,yaitu:
   
a.  Ilmu alamiah (natural sciences)
b.  Ilmu Sosial  (social sciences)
c.  Pengetahuan budaya ( the humanities)

Download Modul ISBD klik disini

Sabtu, 30 Maret 2013

Resume (Road to Allah Jalaluddin Rakhmat)

The Road to Allah atau jalan menuju Allah merupakan kumpulan kajian keislaman kang Jalal di mesjid Al-Munawwarah, yang kemudian di susun menjadi sebuah buku seperti di tulis pada kata pengantarnya.Buku ini di bagi menjadi lima bagian dimana setiap bagiannya sekaligus merupakan tahapan perjalanan ruhani menuju Allah swt.

Perjalanan ruhani atau penyucian diri menuju Allah swt atau biasa diistilahkan dengan tasawuf, diawali rasa cinta. Hanya dengan cinta ibadah dan pengabdian terhadap Allah swt dilakukan dengan tulus dan hati bersih. Karena sesungguhnya kekuasaan Allah swt yang meliputi segala sesuatu tidak membutuhkan ibadah dan pengabdian makhluknya. Rasa cinta, terlebih pada sesuatu yang abstrak dalam hal ini Allah swt, tidaklah datang dengan sendirinya. Yang perlukan adalah belajar mencintai.

Pelajaran mencintai tahap dasar adalah belajar mencintai makhluk Allah; pasangan kita, anak-anak . Selanjutnya kita harus berusaha mencintai hal-hal yang bersifat abstrak. Mengutip sebuah hadis; “Cintailah Allah atas segala anugrah-Nya kepadamu, cintailah aku atas kecintaan Allah kepadaku, dan cintailah keluargaku atas kecintaanku kepada mereka.”

Perjalanan selanjutnya adalah meninggalkan perbedaan. Perbedaan pendapat atau mazhab tak jarang memunculkan perselisihan. Masing-masing merasa pendapat ulama (mazhab) nya yang paling benar. Yang perlu disadari adalah, perbedaan pendapat adalah hal yang wajar dan harus diterima selama tafsirannya berasal dari rujukan yang sama Alqur’an dan sunnah Rasulullah saw. Seperti pendapat kang Jalal tentang keutamaan jihad, yang mungkin berbeda dengan ulama lain. Dalam bukunya ini kang Jalal berpendapat, jihad yang paling utama adalah berbakti pada orang tua dan memenuhi hak pada keluarga terlebih dulu, dengan merujuk QS Bani Israil ayat 26). “Berikanlah hak pada keluarga yang dekat, lalu orang miskin, orang yang berada dalam perjalanan, dan janganlah kamu berbuat boros seboros-borosnya.”

Singkatnya perjalanan manusia menuju Allah swt adalah perjalanan kesucian. Sebuah proses pembersihan diri yang dapat dilakukan melalui tiga hal; istighfar, taubat dan melakukan amal shaleh. Kecenderungan diri merasa lebih baik dari orang lain, bangga diri terhadap amalan yang telah dilakukan, bersikap ujub dan terpancing untuk ghibah menjadi penghalang proses pembersihan diri. Namun pernghalang itu dapat dilalui jika kita bisa mengendalikan diri, mengendalikan nafsu, berdoa untuk memperoleh hati yang khusyuk, berzikir, membalas kebencian dengan kasih sayang berkhidmat dan membersihkan hati dari hasad.
Mengutip sabda nabi saw;”orang yang hebat itu bukanlah orang yang dengan muda membantingkan kawannya. Orang kuat adalah orang yang mampu menguasai nafsunya ketika marah.”

Perihal nafsu, dalam bahasa arab dua syahwat itu teriri dari ‘syahwat seks’ dan ‘syahwat perut’.syahwat perut tidak terbatas pada makan dan minum. Kedalamnya termasuk segala cara memuaskan kesenangan-kesenangan fisik dengan uang. Istilah tepatnya mungkin perilaku konsumtif.

Hati yang khusyuk berarti mampu menghadirkan Allah swt dalam setiap perbuatan. Sehingga apapun yang kita lakukan didasari karena Allah dan hanya takut kepada-Nya. Ajaran kesucian lain yang mampu mendekatkan kita kepada Allah swt adalah membalas kebencian yang diterima dengan kasih sayang. Ini mengingatkan saya pada kisah yang dialami nabi saw dan seorang kafir yang selalu meludahi nabi saw setiap beliau lewat. Sampai suatu hari nabi tidak mendapati ludah yang mendarat di tubuhnya. Beliau bertanya kemana gerangan orang yang biasa meludahinya. Ternyata orang itu sakit lalu beliau menjenguknya. Sejak saat itu orang kafir itu masuk islam.

Zikir adalah amalan yang tidak dibatasi waktunya, bisa dilakukan kapan dan dimana saja. Allah swt berfirman dalam QS Al-Jumuah (62): 10; Setelah selesai menunaikan shalat, maka bertebaranlah kamu di muka bumi; dan carilah karunia Allah, dan berzikirlah kepada Allah sebanyak-banyaknya. Supaya kamu beruntung.”

Manusia sering mengorbankan kesehatannya, tubuhnya, bahkan jiwanya demi harta. Oleh karena itu, pengkhidmatan dengan harat adalam islam lebih didahulukan daripada pengkhidmatan dengan jiwa. Contoh pengkhidmatan dengan harta yang merupakan salah satu rukun Islam adalah mengeluarkan zakat.

Rasullullah saw bersabda; “Hasad memakan habis kebaikan seperti api memakan habis kayu bakar.” Hadis ini menunjukkan bahaya besar hasad atau kedengkian, yang bisa menghancurkan seluruh amal saleh yang kita lakukan. Hasad dapat diartikan sebagai kebencian terhadap nikmat yang diperoleh orang lain dan keinginan agar nikmat itu lepas dari orang terebut. Hasad hanya dapat dihilangkan dengan pengobatan melalui amal. Beramal melakukan hal-hal yang bertentangan dengan perasaan dengki kita.

Penyucian diri adalah suatu perjalanan yang terus menerus, jika berhenti pada proses ini, akan jatuh kembali ke tingkat serendah-rendahnya. Salah satu gangguna paling besar dan berbahaya ketika mendekati Allah swt adalah kepuasaan diri (I’jab). Merasa kagum akan kesucian diri yang telah dicapai. Ketika timbul perasaan inilah seseorang kembali ke tingkat paling dasar. Untuk itu kita senantiasa Untuk itu kita senantiasa dianjurkan selalu memohon kepada Allah swt agar kita diberi Husnul Khatimah, akhir yang baik. Supaya Allah swt selalu meneguhkan langkah-langkah kita.

The Road to Allah - Jalaluddin Rakhmat

--- SINOPSIS ---

Kang Jalal, begitu akrab dipanggil, mengatakan bahwa kehidupan ini sebenarnya adalah perjalanan kembali kepada Tuhan. Setelah kita diciptakan Allah untuk hidup di bumi ini kita akan kembali kepada Sang Pencipta.
The Road to Allah: Tahap-Tahap Perjalanan Ruhani Menuju Tuhan karya Kang Jalal ini menawarkan pendekatan tasawuf dalam memahami perjalanan hidup itu. Buku ini seperti dipaparkan, Kang Jalal, merupakan kumpulan ceramah. Namun demikian tasawuf disini dibeberkan dengan bahasa sederhana.
Kalimat menarik dari Kang Jalal lainnya adalah bahwa ada hambatan dalam hidup ini untuk mencapai Sang Maha Pencipta. Dialah kesombongan. Kesombongan meskipun hanya sedikit akan menjadi penghalang dalam menjalani kehidupan ini.
Oleh sebab itu diperlukan cinta, kata Jalaluddin Rakhmat, dalam menuju Tuhan. Dengan mengutip penyair Jalaluddin Rumi yang hidup 800 tahun lalu, Kang Jalal menyebutkan bahwa dengan cinta maka perjalanan menuju Ilahi ini akan begitu indah. Menunaikan semua amanat Ilahi ini tidak lagi merupakan sebuah rangkaian ancaman dan pahala namun merupakan sebuah perjalanan yang dipenuhi dengan cinta.
Jalan menuju tuhan, dikatakan, sebanyak makhluk Tuhan. Akan tetapi, betapa berisikonya orang yang menempuh jalan ini tanpa petunjuk, tanpa pengetahuan, tanpa peta. Dan perjalanan manusia adalah perjalanan yang sekali jadi; tak mengenal pengulangan. Maka, kita ingin hidup sekali yang berarti-seperti kata Chairil Anwar: "sekali berarti, sudah itu mati."
Buku ini menawarkan peta perjalanan menuju Tuhan melalui beberapa tahap: tahap persiapan, tahap setelah memulai perjalanan dan tahap akhir. Di setiap tahap diuraikan amalan, akhlak dan pengetahuan yang menyertainya. Diuraikan dengan gaya bertutur yang enak dibaca, Jalaluddin Rakhmat mengajak pembaca merenungi etape-etape perjalanan panjang seorang manusia fana menuju Yang Mahaabadi. Tema utama di buku ini:
* Cinta Sebagai Agama.
* Keberagamaan yang Tulus, Keberagamaan Sejati.
* Berdoa dengan Bisikan Cinta.
* Berlarilah Menuju Allah.
* Menempuh Jalan Kesucian.
* Diagnosis Penyakit Hati.
* Kendali Nafsu.
* Kendali Diri.
* Doa Memperoleh Hati yang Khusyuk.
* Membalas Kebencian dengan Kasih Sayang.
* Khidmat: Jalan Cepat Menuju Tuhan.
* Menjauhi Dosa Demi Kesehatan Jiwa.
* Menghapus Akibat Dosa.
* Berlindung dari Akhir yang Buruk.
* Mencintai Tuhan Tanpa Pamrih.
Download :
  • Ziddu
Bagi yang belum memiliki Software file ebook DJVU silahkan download di sini

Jika ingin lihat resume nya : Resume Road to Allah 


Nb : Dimohon untuk tidak mengkomersilkan. apapun yg anda unduh dari blog ini tidak lain hanya untuk da'wah dan pencerahan buat masyarakat ditengah krisis moril dan penghambaan terhadap materialistik dan tindak kekerasan mengatasnamakan agama.

The Road to Allah; Tahap-Tahap Perjalanan Ruhani Menuju Tuhan
Penulis : Jalaluddin Rakhmat
Cetakan : ----
Penerbit : Mizan
Ebook (djvu) by Lacarepa-BUGIS
http://lacarepa.blogspot.com/2011/01/download-road-to-allah-jalaluddin.html

Sabtu, 16 Februari 2013

Reposisi Pengetahuan ke Pendidikan Lingkungan

Nyaris lima tahun lewat Muatan Lokal Pendidikan Lingkungan Hidup (Mulok PLH) dilaksanakan di sekolah-sekolah di Kota Bandung. Tujuan pelajaran ini, seperti tertulis pada Peraturan Walikota No. 031/2007 tentang Muatan Lokal Pendidikan Lingkungan Hidup,
adalah mendukung upaya perbaikan kualitas lingkungan Kota Bandung agar menjadi tertib, bersih, dan indah. Materi pokok yang diharapkan diserap dan diterapkan oleh murid (juga gurunya) meliputi konsep dasar lingkungan hidup, K3 (Ketertiban, Kebersihan, Keindahan), P4LH (Pembibitan, Penanaman, Pemeliharaan, dan Pengawasan Lingkungan Hidup), dan penerapan Iptek dalam mengelola lingkungan hidup.
Bagaimana pelaksanaannya di sekolah-sekolah? Dari hasil survey penulis dan tanya jawab dengan guru dan murid dapat disimpulkan bahwa pelaksanaan PLH ini belum mengenai sasaran. Sebab, tidak semua sekolah atau tidak semua satuan pendidikan memberlakukan muatan lokal ini. Ada sekolah yang sudah mengajarkan PLH tetapi hanya terbatas sebagai sisipan dalam pelajaran biologi, sekadar tambahan dan tidak menjadi pelajaran inti. Karena bentuknya sisipan maka tentu saja tidak mendapat perhatian yang mendalam dari siswa maupun gurunya.
Apalagi karena ada kata “lokal” maka murid dan juga guru-gurunya menganggap tidak penting atau dianaktirikan. Pelajaran “lokal” ini seperti ada tapi tiada, sekadar aksesoris. Bahkan jelas-jelas ditulis di dalam kurikulumnya sebagai pelajaran yang bersatu dengan biologi dan ditulis di dalam kurung. Tidak salah memang, sebab lingkungan ini demikian luas dan bisa dimasuki dari banyak sudut pelajaran seperti biologi, kimia, IPA, geografi, dll. Tetapi sayang, tidak ada guru khusus yang mengampu pelajaran ini yang memberikan pengenalan konsep-konsep dasar teknologi lingkungan. Masalahnya sederhana, yaitu guru tidak (belum) tahu ilmunya lantaran bukan lulusan Teknik Lingkungan.
Atas dasar fakta tersebut, mulok ini hanyalah ditempatkan sebagai pelajaran proforma dan tidak diseriusi. Oleh sebab itu, Pemkot Bandung diharapkan mereposisi lagi mulok ini agar menempati posisinya sesuai dengan harapan DPRD Kota Bandung dan Pemkot Bandung sebagai institusi yang merilisnya. Pemkot Bandung hendaklah memberikan ilmu, wawasan, dan pengalaman kepada guru dalam memandang lingkungan dari segi rekayasa (engineering) sekaligus mengubah stereotipe guru dan murid dalam memandang lingkungan. Konsepnya dapat diadopsi dari Trilogi Pendidikan, yaitu sains (science), teknologi (technology), dan lingkungan (environment).
Di sinilah peran Pemkot Bandung dalam memfasilitasi para gurunya sehingga dapat mengantarkan murid-muridnya memperoleh pengalaman positif yang mendukung pelestarian fungsi lingkungan. Guru diberikan training, seminar, atau bentuk lainnya tentang pelajaran PLH dari sudut rekayasa. Fokus materinya berupa masalah lingkungan seperti air minum, air bersih, air kotor, sampah, udara, kesehatan lingkungan, dll yang terangkum dalam akronim watsan atau water and sanitation tanpa melupakan cabang ilmu lingkungan (ekologi, “anak” dari pelajaran biologi).
Untuk implementasinya, Pemkot Bandung dapat memberikan Training Pendidikan Lingkungan Hidup (TPLH) dalam upaya mewujudkan Ecoschool di setiap sekolah di bawah Dinas Pendidikan Kota Bandung. Titik berat PLH ini harus pada sisi afektif - psikomotorik sehingga murid tak hanya memiliki ilmu tetapi juga mampu mengubah perilakunya. Murid harus melihat bagaimana proses pencemaran air dan apa dampaknya bagi kesehatan. Melihat sampah, yang ada dalam benaknya ialah sumber daya baru yang bahkan mampu menghasilkan uang. Air limbah pun dijadikan potensi pupuk buatan atau didaur ulang menjadi air minum lagi. Pendeknya, PLH harus mendekatkan guru dan muridnya kepada lingkungan dan menjadi bagian dari solusi, bukan penimbul masalah.
Sekali lagi, materi PLH ini harus dibatasi agar tidak meluas menjadi persoalan biologi (dan harus dipisahkan dari pelajaran biologi) sehingga mengaburkan masalah lingkungan yang erat dengan kehidupan sehari-hari. Ada satu kalimat kunci, yaitu: PLH haruslah praktis dan aplikatif. Pada saat yang sama, pendidikan lingkungan selayaknya diberikan juga di tingkat perguruan tinggi, ditetapkan dengan peraturan pemerintah atau menteri. Sebab, apalah artinya himbauan peduli lingkungan, cinta lingkungan, tanam sejuta pohon, taruh sampah di tempatnya, waspadai penyakit menular lewat air dan makanan kalau karakter yang dibentuk oleh pendidikan lingkungan terputus di tengah jalan?
 
Sumber
Oleh Gede H. Cahyana

http://www.airlimbahku.com/2012/09/normal-0-false-false-false-en-us-x-none_20.html 




Tukeran Link